RADIOFARMAKA
UNTUK DETEKSI DAN TERAPI KANKER
Para peneliti anak negri di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah mampu membuat dan mengembangkan radiofarmaka, yaitu obat untuk deteksi dini dan terapi penyakit kanker Dr. Abdul Mutalib. Kepala Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka menjelaskan, radiofarmaka adalah atom yang memancarkan radiasi untuk menditeksi kanker dalam tubuh, karena memiliki daya tembus yang tinggi.
Radiofarmaka terarah mampu melihat dan membunuh sel kanker dalam tubuh manusia tanpa oprasi. Disebut terarah karena tidak mengganggu organ tubuh yang sehat lainnya. Atom yang menyusun molekul obat tersebut adalah atom radioaktif. Secara popular dalam atom radioaktif tersebut terdapat radioisotop dan radionuklida. Radiostoskop memancarkan sinar gamma untuk mendeteksi dan sinar beta untuk terapi.
Cara kerja radiofarmaka : obat radioisotope dimasukan (oleh dokter) kedalam tubuh pasien umumnya melalui injeksi, meskipun dapat melalui oral atau diisap. Setelah lima menit hasil diagnosa akan terlihat dimana saja penyebaran sel kanker. Untuk pengobatan atau terapi, radiofarmaka dapat membunuh semua sel kanker secara terarah. Radiofarmaka digunakan juga untuk menghilangkan rasa sakit juga digunakan untuk diagnosa berbagai jenis panyakit, misalnya penyakit jantung.
Sudu keselamatan radiofarmaka sangat tinggi Karena bisa menembak sel kanker yang kecil dan besar. Radiofarmaka dapat memberikan harapan hidup pada pasien. Jikalau telah ada pengembangan dari BATAN tentunya fasilitas kedokteran cukup merata di Indonesia, maka pelayanan kesehatan akan lebih baik dan tidak perlu lagi ada pasien Indonesia yang berobat keluar negri, karena hal tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit dan sebaiknya pemerintah mendorong fasilitas agar radiofarmaka digunakan di Indonesia.
Sumber : (gs-adpkipt )www.iptek.com
Minggu, 07 Februari 2010
TEBUIRENG
TERBITKAN BUKU 40 HARI GUS DUR
Pondok pesantren Tebuireng akan memperingati 40 hari wafatnya mantan Presiden Abdurahman Wahid dengan menerbitkan buku tentang almarhum. “ Buku tidak hanya diterbitkan dalam peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur di Tebuireng”, kata pengasuh pesantren Tebuireng Solaehuddin Wahid di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut adik kandung almarhum, 40 hari wafatnya Gus Dus pada 7 Februari mendatang juga akan diperingati di Jakarta dan Surabaya. “Kalau di Tebuireng buku tentang Gus Dur itu menceritakan riwayat hidup singkat, pendapat anak-anaknya,pendapat adik-adiknya, dan pendapat para sahsabatnya. Kami sebenarnya sudah lama merencanakan tapi baru terhimpun sekarang”, katanya.
Sementara itu, buku yang diterbitkan di Ciganjur tentang riwayat Gus Dur dan di Surabaya tentang humor-humor Gus Dur. Buku tentang Gus Dur bertujuan membudayakan kegiatan menulis di kalangan santri dan sekaligus untuk memudahkan dalam meneladani jasa GusDur.
Sementara itu, Masjid Nasional Al Akbar Surabaya akan memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur dengan mencetak 10000 buku surat yasin dan tahlil. Jumlah buku sebenarnya masih kurang karena kapasitas mesjid 30000 jemaah. Untuk itu jemaah diharapkan membawa buku yasin dan tahlil dari rumah. Dan acara tersebut akan dihadiri oleh ketua umum PBNU KH.Hasyim Muzadi dan Gus Solah yang mewakili keluarga.
Sejak Gusdur meninggal pada 30 desember 2009, di pesantren tebuireng sudah banyak masyarakat yang menjual poster, buku, dan cinderamata tentang Gus Dur. Konpleks pondok pesantren Tebuireng tida pernah sepi dari orang yang ingin berjiarah ke makam Gus Dur karena bagi mereka sosok Gus Dur merupakan seseorang yang bijaksana. Ketika beliau menjabat sebagai presiden Indonesia beliau dijuluki bapak pluralisme karna Gus Dur berhasil meniadakan diskriminasi pada bangsa Indonesia. Kebersamaan adalah yang utama baginya, meskipun Indonesia terdiri dari berbagai macam adat istiadat, suku bangsa, kebudayaan, dan agama tapi tak pernah sedikitpun beliau membadakannya, bagi Gus Dur bagaimana adat istiadatnya, berasal dari suku apa, dan berkeyakinan apa semua sama adalah bangsa Indonesia. Tak heran sampai beliau wafatpun banyak orang dari luar kota, dari berbagai keyakinan mengunjungi dan memanjatkan doa untuk beliau.
Sumber : (jum/ AYB) / Liputan 6.com
TERBITKAN BUKU 40 HARI GUS DUR
Pondok pesantren Tebuireng akan memperingati 40 hari wafatnya mantan Presiden Abdurahman Wahid dengan menerbitkan buku tentang almarhum. “ Buku tidak hanya diterbitkan dalam peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur di Tebuireng”, kata pengasuh pesantren Tebuireng Solaehuddin Wahid di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut adik kandung almarhum, 40 hari wafatnya Gus Dus pada 7 Februari mendatang juga akan diperingati di Jakarta dan Surabaya. “Kalau di Tebuireng buku tentang Gus Dur itu menceritakan riwayat hidup singkat, pendapat anak-anaknya,pendapat adik-adiknya, dan pendapat para sahsabatnya. Kami sebenarnya sudah lama merencanakan tapi baru terhimpun sekarang”, katanya.
Sementara itu, buku yang diterbitkan di Ciganjur tentang riwayat Gus Dur dan di Surabaya tentang humor-humor Gus Dur. Buku tentang Gus Dur bertujuan membudayakan kegiatan menulis di kalangan santri dan sekaligus untuk memudahkan dalam meneladani jasa GusDur.
Sementara itu, Masjid Nasional Al Akbar Surabaya akan memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur dengan mencetak 10000 buku surat yasin dan tahlil. Jumlah buku sebenarnya masih kurang karena kapasitas mesjid 30000 jemaah. Untuk itu jemaah diharapkan membawa buku yasin dan tahlil dari rumah. Dan acara tersebut akan dihadiri oleh ketua umum PBNU KH.Hasyim Muzadi dan Gus Solah yang mewakili keluarga.
Sejak Gusdur meninggal pada 30 desember 2009, di pesantren tebuireng sudah banyak masyarakat yang menjual poster, buku, dan cinderamata tentang Gus Dur. Konpleks pondok pesantren Tebuireng tida pernah sepi dari orang yang ingin berjiarah ke makam Gus Dur karena bagi mereka sosok Gus Dur merupakan seseorang yang bijaksana. Ketika beliau menjabat sebagai presiden Indonesia beliau dijuluki bapak pluralisme karna Gus Dur berhasil meniadakan diskriminasi pada bangsa Indonesia. Kebersamaan adalah yang utama baginya, meskipun Indonesia terdiri dari berbagai macam adat istiadat, suku bangsa, kebudayaan, dan agama tapi tak pernah sedikitpun beliau membadakannya, bagi Gus Dur bagaimana adat istiadatnya, berasal dari suku apa, dan berkeyakinan apa semua sama adalah bangsa Indonesia. Tak heran sampai beliau wafatpun banyak orang dari luar kota, dari berbagai keyakinan mengunjungi dan memanjatkan doa untuk beliau.
Sumber : (jum/ AYB) / Liputan 6.com
Jumat, 11 Desember 2009
Aktivitas Sehari2
05:00-06:00 : bangun tidur,shalat shubuh & persiapan sekolah
06:00 : berangkat sekolah
07:00-14:00 : belajar di sekolah
14:00 : pulang sekolah
14:30 : tiba di rumah
15:30 : shalat ashar
15:40-16:30 : membantu ibu di dapur
16:30 : mandi
17:00-18:00 :makan,ist
18:00 : shalat maghrib
18:30-19:00 : nonton tv
19:00 : shalat isa
19:30-21:00 : belajar
21:00 : bobo deh...
06:00 : berangkat sekolah
07:00-14:00 : belajar di sekolah
14:00 : pulang sekolah
14:30 : tiba di rumah
15:30 : shalat ashar
15:40-16:30 : membantu ibu di dapur
16:30 : mandi
17:00-18:00 :makan,ist
18:00 : shalat maghrib
18:30-19:00 : nonton tv
19:00 : shalat isa
19:30-21:00 : belajar
21:00 : bobo deh...
Kamis, 10 Desember 2009
BIODATA
Nama : Kiki Wulandari
Alamat : Ujung Jaya
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang,06 Desember 1992
Agama : Islam
Sekolah : SMK N 1 PANYINGKIRAN
Kelas : 3 RPL 2
Cita-cita : Be a Teacher
Hoby : Walking ke tempat2 yang adem ayem
Makanan n minuman Favorite : Nasgor n Avocado Juice
Band n lagu Favorit : PUDJA n Benar2 Pergi
Alamat : Ujung Jaya
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang,06 Desember 1992
Agama : Islam
Sekolah : SMK N 1 PANYINGKIRAN
Kelas : 3 RPL 2
Cita-cita : Be a Teacher
Hoby : Walking ke tempat2 yang adem ayem
Makanan n minuman Favorite : Nasgor n Avocado Juice
Band n lagu Favorit : PUDJA n Benar2 Pergi
Langganan:
Komentar (Atom)